Kamis, 05 Februari 2009

Hati-hati dengan PRAGMATISME!

KETENTUAN TENTANG POLITIK UANG
Pasal 87 UU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD menyatakan,
"Dalam hal terbukti pelaksana kampanye menjanjikan atau mernberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta kampanye secara langsung ataupun tidak langsung agar:
a. tidak menggunakan hak pilihnya
b. menggunakan hak pilihnya dengan memilih Peserta Pemilu dengancara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah
c. memilih Partai Politik Peserta Pemilu tertentu
d. memilih calon anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota tertentu; atau memilih calon anggota DPD tertentu, dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini

Pasal 88 UU Nomor 10 Tahun 2008 menyatakan,
"Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 yang dikenai kepada pelaksana kampanye yang berstatus sebagai calon anggota DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD digunakan sebagai dasar KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota untuk mengarnbil tindakan berupa:
a. pembatalan nama calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPR kabupaten/kota dari daftar calon tetap; atau
b.pembatalan penetapan calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota sebagai calon terpilih.

Modus Politik Uang yang Selama ini dilakukan
1. Membagikan uang secara langsung saat kampanye.
2. Membantu lembaga sosial keagamaan.
3. Mengadakan acara bakti sosial.
4. Membagikan kebutuhan pokok ke kelompok masyarakat tertentu.
5. Membantu pembangunan infrastruktur atau proyek.
6. Pembagian hadiah lewat undian atau kejuaraan.
7. Memberikan beasiswa.
8. Pembagian barang dan fasilitas.
9. Sumbangan untuk usaha tani, bantuan bibit, pupuk, dan lain sebagainya.
10. Janji memberikan kucuran dana jika melakukan sesuatu untuk partai
11. Pemberian fasilitas kredit dan pemutihan kredit.

Sumber : Kompas, 5 Februari 2009

Selasa, 03 Februari 2009

Manajemen Kalbu

Jujur saja, selama masa-masa kampanye, bertemu dengan banyak orang baru dengan berbagai macam karakter dan perilaku yang beraneka gaya, sangat membutuhkan pengelolaan perasaan yang baik.
Terkadang dalam kondisi badan yang sedang capek, kita harus tetap meghadapi siapapun dengan tetap bersemangat dan senyum cerah sebagai tanda optimisme kita.
Padahal kondisi perasaan ada naik turunnya.
Untuk itu saya belajar banyak dari ahlinya, siapa lagi kalau bukan Aa-Gym.Saya sangat respek dengan methode-methode manajemen qolbu-nya, bahwa kita harus selalu berfikir positif dan memulai sesuatu yang besar dengan hal yang kecil.
Dan yang terpenting adalah, Jagalah Hati!, Jangan dikotori!

Senin, 02 Februari 2009

Gelar Even

Insya Allah, mulai pertengahan Februari, relawan 82 akan mulai menggelar even-even untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat luas.

Even-even yang sasaran utamanya adalah generasi muda ini akan dihelat dibeberapa tempat meliputi Magelang, Temanggung dan Wonosobo.

Lomba-lomba yang digelar adalah cabang-cabang olahraga dan seni yang diminati para anak muda. Selain Sepakbola, ada bulutangkis dan bola voli. Juga tak ketinggalan lmba mancing dan seni tradisional.

Untuk para pelajar yang hobi browsing dengan internet, bekerjasama dengan RPDN, akan diselenggrakan lomba blog desa.

Jika Allah mengijinkan, rangkaian even ini akan ditutup dengan Panggung Rakyat yang akan digelar di Grabag Magelang.

Dukungan dari semua pihak sangat diharapkan dalam menyukseskan acara ini.

Caleg Merangkap Da'i, boleh dicoba!

Dalam sebuah acara peresmian masjid di daerah Balikerso Temanggung, hadir sebagai mubaligh adalah Bupati Temanggung, Bp. KH. Hasyim Affandi, dalam kesempatan itu saya sempat berdiskusi panjang lebar tentang banyak hal.

Saya melihat betapa masyarakat di Temanggung ini sangat gembira memiliki seorang bupati yang notabene adalah seorang da'i juga.

Saya berseloroh kepada pak Hasyim, enak juga jadi seorang da,i, setiap hari kampanye dan bisa langsung berhadapan dengan masyarakat tanpa diembel-embeli permintaan pragmatis dari mereka.

Bayangkan, kalau seorang caleg memiliki background pengusaha, masyarakat berfikir pasti dia bermodal banyak uang, akhirnya tanpa beban akan diajukan proposal ini-itu. Tapi kepada seorang da'i, pasti masyarakat akan malu meminta.

Rasanya boleh juga dicoba, menjadi caleg sekaligus da'i.

Berbagi Rizki di saat Krisis

Walaupun dalam hal keuangan, saya merasakan betapa untuk membiayai kampanye ini bukan hal yang ringan, pengeluaran sangat "bebres", ibaratnya seperti menggerakkan tangan sedikit saja harus keluar biaya, makin aktif makin makin butuh duit. Saya sering ketawa sendiri mengingat guru saya mengatakan "dalam politik yang penting bukan hanya kapasitas, tapi juga isi tas", benar sekali itu ustad.
Dalam situasi dunia bisnis yang dililit krisis, semua jadi ironis, pemasukkan kecil, pengeluaran besar, semoga tetap bisa bertahan.
Untuk itu saya senang sekali, ketika bunda Shinta berinisiatif tetap menyisihkan sebagian rizki diberikan kepada anak-anak yatim di Grabag.
Semoga kalian anak-anak yang ditinggal orang tua kalian, sedikit terhibur.
Dan teruslah berusaha serta berdoa agar kalian bisa dengan kuat menapaki terjalnya jalan kehidupan, demi meraih impian.
Amin.

Pajero Tua Teman Setia

Syukur alhamdulillah ada ustad Hilmi yang memberi solusi untuk kelancaran transportasi selama kampanye.
Dengan medan berbatu dan jalan setapak yang harus dilewati ketika berusaha mencapai sasaran masyarakat di pegunungan, tentu diperlukan kendaraan yang cukup handal.
Dan pajero 4 wheel drive ini unjuk gigi dengan menunjukkan keperkasaannya, dia seolah ketemu dengan lawan yang sepadan.
Saya sering ngomong " mobil ini ketemu jodohnya, ya, mobil hebat harus ketemu dengan medan yang hebat pula".
Walaupun tua, seolah dia tak mau melepas menjaga image-nya sebagai juara reli terberat di dunia, Paris-Dakar.
Semoga kau tetap kuat dan setia mengantar kami kemanapun tanpa mengeluh.

Jazakallah Ustad!

Keluarga Ketawa

Semua yang dilakukan di luar rumah, semua berawal dari keluarga, kalau dalam pikiran yakin dengan keluarga yang tersenyum mendukung aktifitas kita, rasanya melakukan apapun jadi ringan.
Terimakasih kepada keluargaku yang bisa menerima dan mendukung kenyataan bahwa untuk keperluan sosialisasi, mereka harus sering kutinggalkan.
Bunda Shinta, Anak-anakku Lala, Janur dan Fina, semoga kesabaran kalian membawa kebaikan untuk kalian sendiri.
Karena kita harus melakukan sesuatu yang perlu untuk perbaikan diri kita sendiri yang berimbas kepada kemaslahatan bersama.
Dan jangan lupa doa, doa kalian akan menjadi bahan bakar penggerak mesin semangatku.