Kamis, 29 Januari 2009

Nanggrong, just amazing !

Kalau bukan karena kakakku, KH. Islahuddin, aku tak terbayang berkampanye sampai di puncak gunung yang luar biasa ini, Nanggrong Wonolelo, takkan kulupakan sebagai bagian dari ikhtiar yang kulakukan.

Dijalan setapak yang hanya muat untuk dilewati satu kendaraan, pertemuan dengan para petani setempat yang menggarap lahan miring, sangat berkesan.

Warga yang polos dan bersahabat menyambut kami, ngobrol dengan sangat-sangat hangat, dalam pelukan udara dingin pegunungan, ditemani segelas teh yang diminum dengan makan gula jawa, sungguh nikmat. Dan tentu kami tak diperbolehkan pulang sebelum menyantap makan siang dengan sayur tahu dan dadar telor yang lezat.

Warga Nanggrong, thanks a lot!

Embrio Forum Takmir

Selasa, 27 Januari lalu, dengan kegigihan sahabat kita Mr. Gutriyanto, alhamdulillah telah berkumpul lebih dari 100 takmir masjid se Kecamatan Srumbung di Masjid Nurul Huda Purwosari Srumbung. Forum tersebut dihadiri oleh KH. Islahudin dari Yayasan Bina Madani yang telah membantu pembiayaan pembangunan masjid.

Dalam forum silaturahim yang sederhana namun berkesan itu telah terungkap sebuah asa baru untuk lebih mempererat komunikasi antar takmir, yaitu pembentukan Forum Takmir.

Ide penting yang dilontarkan KH. Islahudin tersebut, mendapat respon positif dari seluruh hadirin, sehingga saya berniat untuk membantu sekuat tenaga pembentukan Forum Takmir.

Pertemuan pertama ini, insyaAllah, menjadi embrio FORUM TAKMIR.

Cape Ati

Berbulan-bulan saya kelilingi dapil Jateng VI tempat saya ditugaskan oleh PKS sebagai caleg, pelosok-pelosok desa di Magelang, Temanggung, Wonosobo saya singgahi dengan keinginan bersilaturahim dan memmperkenalkan diri kepada masyarakat banyak. Saya sering terharu dengan ketulusan masyarakat di pelosok desa yang sudah sangat gembira dengan dikunjungi oleh seorang Caleg yang notabene Caleg DPR-RI, hal itu semua membuat saya melupakan kelelahan fisik ketika selama ini harus keluar dari rumah pagi hari, dan pulang larut malam (kalau bisa sampai rumah jam 12 malam itu sudah bagus, lebih sering baru tiba jam 2 pagi).
Saya bersyukur kelelahan fisik tidak terlalu menjadi masalah.
Namun demikian, ada pula sekelompok orang yang membuat saya, cape ati.
Salah satu hal yang membuat saya prihatin adalah persaingan para caleg terutama caleg DPRD kabupaten yang sekarang ini begitu pragmatis, alih-alih memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, mereka malah bersaing untuk menjanjikan hal-hal yang tidak relevan dengan posisi mereka sebagai caleg. Banyak caleg sekarang merubah penampilan bak sinterklas, bagi-bagi hadiah kesana-sini, obral janji-janji yang 80% saya yakini tidak akan bisa mereka wujudkan.
Saya sering mendengar orang mengatakan, bahwa sekarang masyarakat "sudah cerdas", mereka tidak mau tertipu lagi seperti pada PEMILU 2004 yang bersedia memilih caleg hanya karena dijanjikan ini-itu, Maka sekarang kalau ada caleg yang menjanjikan sesuatu, masyarakat harus minta DP alias uang muka. Saya jadi ngeri, kok seperti "dagang sapi" beneran.
Menurut saya hal itu bukan merupakan kecerdasan, kata-kata "cerdas" telah diperkosa. Hal itu menunjukkan betapa sebagian masyarakat telah menjadi sangat pragmatis, dan terjebak dalam kepentingan sesaat yang akan merusak moral para caleg 5 tahun kedepan, seandainya mereka berhasil duduk di bangku wakil rakyat.
Untuk itu saya mengajak para caleg yang memiliki niat bersih, untuk tetap istiqomah dan tidak menghalalkan segala cara, lebih baik KALAH TERHORMAT, daraipada MENANG secara HINA!

Salam Perdamaian

Assalamu'alaikum.

Puji syukur kepada Allah, akhirnya saya bisa bergabung dengan komunitas blogger.

To the point saja, blog ini dibuat dalam rangka penugasan sebagai CALEG.

Saya ingin berkomunikasi kepada para blogger dan mendapat masukan sebanyak-banyaknya.

Salam 8.2